Sistem Penangkal Petir itu apa sih ? selain menjadi tontonan alam yang mengagumkan di beberapa negara,petir juga dapat membawa resiko serius bagi kehidupan dan properti,dengan kekuatan besar yang dimilikinya, kilat dapat merusak struktur bangunan, menyebabkan kebakaran, dan merusak perangkat elektronik kita semua tahu akan hal ini.

Dalam era modern ini, perlindungan petir bukan lagi pilihan, tetapi keharusan, di artikel kali ini kami akan membahas secara mendalam tentang  sistem perlindungan petir, dan menjawab pertanyaan yang sering di kemukakan oleh masyarakat umum seperti :

  • Apa saja sistem penangkal petir ?
  • Berapa sudut atau radius dari sistem perlindungan petir ?
  • Siapa yang menemukan alat penangkal petir ?

 

Prinsip Kerja Sistem Perlindungan Petir Beserta Komponen’nya

prinsip kerja penangkal petir

Prinsip kerja perlindungan petir melibatkan pemahaman tentang perbedaan potensial antara awan dan tanah, yang dapat dicegah dengan mengalirkan arus petir ke tanah melalui penangkal petir dan komponen-komponen lainnya.

Konduktivitas dan Diferensiasi Potensial:

Perlindungan petir bekerja berdasarkan prinsip dasar atas terciptanya perbedaan potensial antara awan dan tanah,sehingga menghasilkan arus petir.

Konduktivitas material di sekitar bangunan juga memainkan peran penting,dengan unsur logam yang sering digunakan pada struktur bangunan sehingga mengundang arus petir untuk menghampirinya,karena logam adalah penghantar yang baik bagi arus listrik yang dihasilkan oleh petir.

Alat Penangkal Petir

Penangkal petir adalah elemen utama dalam sistem perlindungan petir, alat ini dipasang di atas struktur bangunan untuk memberikan jalur pada  petir, dan mengalirkannya secara aman ke tanah.

Perangkat penangkal petir melibatkan penggunaan konduktor seperti ; batang yang ditancapkan di atas struktur yang biasa di kenal dengan nama splitzen (airterminal),kabel konduktor,dan batang logam yang di tancapkan ke tanah/bumi yang kita kenal sebagai sistem pembumian (grounding)

Komponen Sistem Perlindungan Petir

Grounding System:  Sistem perlindungan petir memerlukan sistem grounding yang baik untuk memastikan arus petir dapat dialirkan ke tanah dengan efektif

Dengan melibatkan penggunaan elektroda tanah dan konduktor, sistem ini nantinya diharapkan mendapatkan hasil nilai resisitansi yang rendah (Ketahanan Tanah).

Surge arrester : merupakan suatu perangkat yang berfungsi sebagai pelindung terhadap tegangan berlebih pada sistem kelistrikan.

Fungsinya adalah melindungi peralatan elektronik dari dampak arus berlebih yang disebabkan oleh sambaran petir. alat ini diklasifikasikan sebagai bagian dari sistem proteksi internal.

Apa saja jenis atau sistem penangkal petir ?

type penangkal petir

Saat mempertimbangkan hunian atau properti kita dari bahaya sambaran petir,pemilihan jenis atau sistem penangkal petir yang tepat menjadi keputusan penting.

Dalam rangka menjaga rumah dan keluarga dari risiko yang mungkin timbul, penting untuk memahami berbagai jenis atau sistem penangkal petir yang tersedia di pasaran.

Penangkal Petir Konvensional :

Sistem konvensional adalah suatu pendekatan yang mengandalkan prinsip dasar yang telah dikenal luas. Secara pasif, sistem ini menggunakan ujung batang penangkal petir, atau yang dikenal sebagai splitzen, yang terpasang di atap bangunan atau struktur lainnya.

Selanjutnya, ujung ini terkoneksi ke kabel konduktor yang kemudian diarahkan ke tanah (grounding) melalui stik rod.

Sistem ini ideal dipasang pada rumah tinggal atau bangunan dengan ketinggian terbatas, dalam pengembangannya, instalasi konvensional terbagi menjadi dua sistem :

  1. Instalasi System Tunggal/Franklin Rod : Instalasi ini merupakan sistem perlindungan petir yang hanya terdiri dari satu alat penangkal.,alat ini dipasang di puncak bangunan dan terhubung ke konduktor petir yang ditempatkan di bagian bawah atap. Penghantar petir dipasang di tanah dan terhubung ke konduktor petir
  2. Instalasi Sistem Sangkar Faraday : Sistem sangkar merupakan perlindungan petir yang melibatkan beberapa alat penangkal petir yang dipasang di bagian atas bangunan atau struktur lainnya. Semua alat tersebut terkoneksi ke konduktor petir yang ditempatkan di dasar bangunan (grounding).

Penangkal Petir Elektrostatis

Sistem elektrostatis adalah pendekatan yang memanfaatkan prinsip-prinsip elektrostatika untuk menangkap dan mengalirkan arus listrik yang dihasilkan oleh sambaran petir. Seiring berjalannya waktu, sistem ini mengadopsi teknologi Early Streamer Emission (ESE)

Early Streamer Emission (ESE) : Ini adalah teknologi yang meningkatkan efektivitas sistem perlindungan petir. Sistem ini menghasilkan arus listrik ke atmosfer sebelum deteksi tanda-tanda potensi petir, dengan maksud mengalihkan atau memberikan jalur untuk arus listrik yang akan memicu petir.

ESE dianggap lebih efektif daripada sistem konvensional yang hanya merespons setelah mendeteksi tanda-tanda potensi petir.

Penangkal Petir Elektrostatis dengan sistem ini cocok untuk digunakan pada menara, gedung tinggi, kawasan industri, atau hunian yang membutuhkan perlindungan petir maksimal. Kedua tipe ini termasuk dalam kategori SISTEM PENANGKAL PETIR EKSTERNAL.

Berapa sudut atau radius dari masaing masaing sistem perlindungan petir ?

radius proteksi penangkal petirPenangkal petir Konvensional :  Secara konsep, penempatan penangkal petir konvensional di puncak struktur dilakukan dengan interval tertentu.

Sistem perlindungan petir umumnya melibatkan rangkaian konduktor listrik di bagian atap, bersama dengan beberapa jalur konduktif yang menghubungkan atap ke tanah, memberikan perlindungan sekitar ±45 derajat tiap masing masing splitzen yang dipasang.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,penempatan batang terminal di letak kan diatas bangunan dengan minimal 60 Cm s/d 1 Meter di atas bangunan, model-model seperti kerucut dan trisula ini hadir dalam variasi beragam yang tersedia di pasaran.

Penangkal petir elektrostatis : jenis penangkal petir ini mencangkup lebih luas dari penangkal petir konvensional, untuk sudut dan radius yang dihasilkan tergantung dari merk dan produsen.

Untuk saat ini, yang tersedia dipasaran untuk jangkauan proteksi  di mulai radius dari 35 s/d 120 mtr dengan mengacu pada rumus diameter lingkaran,dan untuk hasil yang maksimal minimal penempatan head terminal elektrostais ini 6 meter di atas bangunan.

Siapa yang menemukan alat penangkal petir ?

Bicara siapa yang menemukan alat penangkal petir, artinya kita bicara Sejarah Penciptaan Penangkal Petir Dari Mitologi Hingga Eksperimen Franklin dan Faraday

Sejarah penangkal petir membawa kita kembali ke masa lampau, di mana manusia mencoba berbagai cara melindungi bangunan dari bahaya petir.

Di zaman Yunani kuno, mereka meletakkan patung Zeus di atap untuk memohon perlindungan, sedangkan di zaman Romawi, patung dewa ditempatkan untuk hal serupa.

Meski manusia zaman dulu telah mengenali listrik melalui petir dan listrik statis, pemahaman mereka tentang listrik masih terbatas dan belum dapat diaplikasikan secara praktis.

Namun, pada abad ke-17, seorang tokoh kunci dalam sejarah penangkal petir muncul: Benjamin Franklin (1706-1790) dari Amerika Serikat.

Benjamin Franklin (1706-1790)

penangkal petirFranklin melakukan eksperimen terkenal dengan layang-layang pada saat badai besar. Pada ujung layang-layang, ia memasang bahan logam (biasanya kunci logam) dan menghubungkannya dengan tanah melalui tali atau kawat sebagai penghantar listrik.

Eksperimen ini membuktikan bahwa petir adalah arus listrik dan menjadi dasar teknologi penangkal petir yang kita gunakan hari ini. Sistem penangkal petir Franklin Rod, yang berasal dari eksperimen sederhana ini, menjadi landasan bagi pengembangan selanjutnya.

Setelah Franklin, ilmuwan lain seperti Michael Faraday (1791-1867) dari Inggris juga berperan penting. Faraday melakukan penelitian intensif tentang elektrostatika dan elektromagnetika, termasuk studi tentang petir.

Kontribusinya yang terkenal adalah teori induksi elektromagnetik, menjelaskan bahwa arus listrik dapat dihasilkan dari perubahan medan magnet.

Michael Faraday (1791-1867)

sistem penangkal petirFaraday tidak memberikan solusi langsung untuk penangkal petir, namun teorinya menjadi dasar pemahaman kita tentang perlindungan penangkal petir.

Sistem Sangkar Faraday, meskipun dinamai dari nama tokoh ini, sebenarnya adalah hasil adopsi dari penelitian eksperimental Faraday dalam bidang listrik.

Dari teori yang dikembangkan Faraday, dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana petir terjadi, yaitu melalui perubahan medan listrik dan medan magnet yang terjadi saat badai.

Jadi, sejarah penangkal petir membawa kita dari mitologi Yunani hingga eksperimen Franklin dan Faraday, membentuk landasan bagi sistem perlindungan petir yang kita kenal saat ini.

Informasi ini bertujuan menambah wawasan tentang sejarah penangkal petir, arus listrik, dan tokoh-tokoh penting di balik perkembangannya. Jangan ragu untuk berbagi untuk meningkatkan pemahaman bersama!

Kesimpulan:

Sistem perlindungan petir telah menjadi bagian integral dari desain bangunan modern. Dengan memahami prinsip kerja dan menerapkan teknologi terkini, kita dapat meminimalkan risiko dan melindungi kehidupan dan properti dari ancaman bahaya Petir.

Seiring perkembangan teknologi, sistem perlindungan petir terus berkembang untuk memberikan perlindungan yang lebih efektif dan handal di era modern ini.

Demikian sedikit informasi tentang Apa Yang Dimaksud dengan sistem perlindungan petir,sistem dan bagaiamana sejarah penangkal petir tercipta